Use Case Diagram: Pengertian, Contoh, Simbol, Cara Membuatnya

Pengertian Use Case Diagram

Definisi dan Tujuan Use Case Diagram

Use case diagram adalah jenis diagram UML (Unified Modeling Language) yang menggambarkan fungsi, ruang lingkup, dan interaksi pengguna dengan sistem tersebut. Diagram ini memvisualisasikan interaksi antara pengguna (aktor) dan sistem (use case), serta tindakan apa saja yang dapat dilakukan aktor terhadap use case secara rinci. Tujuan utama dari use case diagram adalah untuk menyediakan gambaran keseluruhan dari sistem, memperjelas hubungan antara aktor dan sistem, serta mendefinisikan fungsi yang harus disediakan oleh sistem.

Pentingnya Use Case Diagram dalam Pengembangan Sistem

Dalam proses pengembangan website, aplikasi mobile, atau sistem lainnya, use case diagram memiliki peranan penting. Diagram ini mampu mengidentifikasi kebutuhan pengguna, memperjelas persyaratan sistem, dan merancang fungsionalitas website. Dengan adanya use case diagram, komunikasi antar tim web developer, project manager, dan stakeholder lain dapat difasilitasi dengan baik. Sehingga, langkah-langkah pengembangan berikutnya, seperti coding, testing, dan launching website ke web hosting dapat berjalan lancar.

Penggunaan use case diagram membantu merencanakan fungsionalitas website, serta memastikan bahwa pengembangan website berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan stakeholder yang terlibat. Diagram ini juga membantu dalam merinci kebutuhan pengguna dan menyediakan panduan yang jelas untuk pengembangan lebih lanjut.

Fungsi Use Case Diagram

Merincikan Kebutuhan Pengguna

Use case diagram dapat menjelaskan kebutuhan pengguna terhadap website dari sudut pandang calon pengguna itu sendiri. Dengan begitu, web developer dapat mengembangkan website yang relevan dan bernilai bagi mereka yang akan menggunakan website. Diagram ini membantu dalam menentukan fitur-fitur yang harus ada dalam sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Memodelkan Interaksi Pengguna

Use case diagram berfungsi untuk memvisualisasikan alur interaksi pengguna yang intuitif dan logis. Hal tersebut dapat meningkatkan user experience (UX) pengguna, mengingat user experience adalah salah satu faktor penentu keberhasilan website. Dengan memodelkan interaksi pengguna, developer dapat memastikan bahwa pengguna dapat berinteraksi dengan sistem dengan cara yang efisien dan mudah.

Memperlihatkan Fungsionalitas Website

Fungsi use case diagram berikutnya adalah untuk menampilkan setiap fungsi website secara lebih mendetail. Sehingga, developer dapat lebih mudah memprogram website. Diagram ini membantu dalam merinci fungsi-fungsi yang harus ada dalam sistem, serta bagaimana fungsi-fungsi tersebut berinteraksi satu sama lain.

Memfasilitasi Komunikasi dengan Stakeholder

Use case diagram adalah alat komunikasi yang efektif antar tim developer dan stakeholder lain. Dengan diagram use case, semua pihak yang terlibat dapat memahami bagaimana website berfungsi dan saling berkoordinasi dalam membangun website. Diagram ini membantu dalam menyelaraskan pemahaman antara developer dan stakeholder, serta memastikan bahwa semua kebutuhan dan persyaratan sistem dapat terpenuhi.

Memvalidasi Pengujian Website

Fungsi use case diagram yang terakhir adalah memastikan bahwa semua fitur website telah diuji dan berjalan dengan baik. Masing-masing use case dalam diagram ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menguji website secara sistematis. Dengan menggunakan use case diagram, developer dapat memastikan bahwa semua fungsi dalam sistem telah diuji dengan baik dan berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

Komponen Use Case Diagram

Actor

Komponen use case diagram yang pertama adalah actor, yaitu entitas atau pengguna yang berinteraksi dengan sistem. Actor pada use case diagram digambarkan sebagai manusia atau objek, tergantung sistem yang dibuat. Di dunia nyata, actor dapat berupa pelanggan, administrator, dan pemilik website. Actor ini adalah entitas yang mengambil tindakan dalam sistem dan memiliki peran tertentu dalam interaksi dengan sistem.

BACA JUGA :  10 Coding Dasar HTML yang Blogger Wajib Tahu

System

Sesuai namanya, system merujuk pada aplikasi, website, atau jenis sistem lain yang dikembangkan. System inilah yang akan menerima input dari actor dan menyajikan output sebagai responsnya. Contoh system di antaranya sistem pemesanan tiket online dan sistem manajemen inventaris. System ini adalah entitas yang menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh actor dan merespons tindakan dari actor.

Use Case

Use case adalah tindakan atau aktivitas yang dapat dilakukan oleh actor terhadap sistem. Pada diagram use case, komponen ini biasanya digambarkan dalam bentuk oval. Contoh use case di dunia nyata antara lain proses login, register akun, dan checkout produk. Use case ini adalah fungsi-fungsi yang harus disediakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Relationship

Terakhir, komponen use case diagram adalah relationship atau relasi, yaitu hubungan antara actor dengan use case. Terdapat beberapa jenis relasi dalam use case diagram, seperti:

  • Association: Association menunjukkan relasi actor dan use case tanpa adanya interaksi yang spesifik. Contoh dalam konteks ecommerce, actor “pelanggan” berasosiasi dengan use case “pencarian produk”. Dengan begitu, pelanggan dapat mencari produk yang ada di ecommerce tersebut.
  • Generalization: Suatu actor atau use case merupakan spesialisasi atau bentuk khusus dari actor atau use case lain. Contohnya, actor “admin” adalah generalisasi dari “pengguna”, di mana admin memiliki lebih banyak hak akses di dalam sistem.
  • Include: Sebuah use case merupakan bagian dari use case lainnya yang tidak dapat berdiri sendiri. Misalnya, fitur “pilih seat” merupakan bagian dari use case “pilih kereta” saat customer menggunakan aplikasi booking tiket kereta.
  • Extend: Sebuah use case dapat di-extend ke satu atau beberapa use case lain untuk menambah fungsionalitasnya. Sebagai contoh, ketika pelanggan menggunakan fitur “refund” terdapat fitur lain yaitu “cek status refund” di dalam website toko online.

Simbol Use Case Diagram

Use case diagram menggunakan berbagai simbol untuk mewakili komponen-komponen yang ada dalam diagram tersebut. Berikut adalah beberapa simbol yang umum digunakan dalam use case diagram:

  • Actor: Digambarkan dengan ikon manusia, mewakili entitas yang berinteraksi dengan sistem.
  • Use Case: Digambarkan dengan bentuk oval, mewakili fungsi atau aktivitas yang dapat dilakukan oleh actor.
  • System: Digambarkan dengan kotak yang mengelilingi use case, mewakili batas dari sistem yang sedang dikembangkan.
  • Association: Digambarkan dengan garis yang menghubungkan actor dengan use case, mewakili relasi antara actor dan use case.
  • Generalization: Digambarkan dengan garis dan panah yang menghubungkan actor atau use case dengan actor atau use case lainnya, mewakili relasi generalisasi.
  • Include: Digambarkan dengan garis putus-putus yang menghubungkan use case dengan use case lainnya, mewakili relasi include.
  • Extend: Digambarkan dengan garis putus-putus yang menghubungkan use case dengan use case lainnya, mewakili relasi extend.

Contoh Use Case Diagram

Sistem Check-In dan Pemeriksaan Keamanan Bandara

Contoh use case diagram yang pertama menunjukkan sistem check-in dan pemeriksaan keamanan pada bandara penerbangan. Actor yang terlibat antara lain pemandu wisata, penumpang biasa, penumpang balita, dan penumpang berkebutuhan khusus. Pemandu wisata dapat melakukan check-in kelompok untuk sejumlah turis, sedangkan penumpang lainnya dapat melakukan check-in individu dan pemeriksaan keamanan. Use case diagram ini membantu dalam merinci aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam proses check-in dan pemeriksaan keamanan di bandara.

BACA JUGA :  Cara Membuat Blog yang Menghasilkan Uang untuk Pemula

Sistem Pemesanan Makanan Restoran

Contoh use case diagram berikutnya datang dari aktivitas pemesanan makanan di sebuah restoran. Seperti Anda lihat pada gambar, sistem ini menggunakan tiga actor, yaitu pelanggan, pelayan, dan koki. Pelanggan dapat melihat menu, melakukan pemesanan, dan menikmati makanan. Sedangkan pelayan dapat menerima dan menyajikan pesanan. Sementara koki bisa menerima pesanan dan memasak makanan sesuai dengan pesanan. Use case diagram ini membantu dalam merinci aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam proses pemesanan makanan di restoran.

Sistem Pengoperasian Mesin ATM Bank

Selanjutnya, contoh use case diagram adalah aktivitas yang terjadi di sebuah mesin ATM. Pada use case di atas, actor yang terlibat adalah nasabah bank dan teknisi ATM. Nasabah dapat mengecek dan mendeposit saldo, menarik uang tunai, maupun mengirim uang ke rekening lain. Sedangkan teknisi ATM bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin ATM. Use case diagram ini membantu dalam merinci aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam proses pengoperasian mesin ATM di bank.

Sistem Pemesanan Produk Website Toko Online

Contoh lain dari use case diagram adalah aktivitas pemesanan produk pada sebuah website toko online. Actor untuk diagram di atas adalah pelanggan website, terdiri dari pelanggan terdaftar maupun yang belum terdaftar. Pelanggan terdaftar dapat melakukan pemesanan produk, sementara pelanggan yang belum terdaftar hanya dapat melihat produk, tapi mereka juga bisa mendaftar akun untuk dapat memesan produk. Use case diagram ini membantu dalam merinci aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam proses pemesanan produk di website toko online.

Sistem Administrasi Website Instansi

Terakhir, contoh use case diagram adalah kegiatan pengelolaan dan administrasi website di sebuah instansi pemerintahan. Actor pada sistem di atas adalah administrator website dan IT helpdesk. Admin dapat mengelola grup, pengguna, sesi, dan histori log. Sedangkan IT helpdesk yang dapat mengelola pengguna. Use case diagram ini membantu dalam merinci aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam proses administrasi website di sebuah instansi pemerintahan.

Cara Membuat Use Case Diagram

1. Tentukan Tujuan Use Case Diagram

Langkah pertama dalam cara membuat use case diagram adalah menentukan tujuan pembuatan diagram. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah mengidentifikasi entitas dan aktivitas yang terjadi di dalam use case diagram. Tujuan pembuatan diagram ini harus jelas dan spesifik, sehingga dapat memberikan panduan yang tepat dalam menggambarkan interaksi antara actor dan sistem.

2. Identifikasi Actor yang Terlibat

Langkah berikutnya, identifikasi actor yang terlibat dalam interaksi sistem. Penting untuk mendaftarkan actor yang relevan dengan sistem, agar diagram use case dapat mencakup skenario apa saja yang dilakukan oleh actor. Actor yang diidentifikasi harus mencerminkan entitas yang benar-benar berinteraksi dengan sistem, sehingga diagram dapat menggambarkan interaksi dengan akurat.

3. Rincikan Peran setiap Actor

Setelah mengidentifikasi actor, sekarang rincikan peran dan tanggung jawab setiap actor. Hal ini dapat membantu Anda dalam memahami kontribusi dan keterkaitan actor. Peran dan tanggung jawab setiap actor harus dijelaskan dengan detail, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang interaksi antara actor dan sistem.

BACA JUGA :  Apa Itu HTTP Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya

4. Rancang Aktivitas pada Use Case

Cara membuat diagram use case berikutnya adalah rancang aktivitas yang dilakukan actor pada masing-masing use case. Aktivitas ini harus spesifik dan mencerminkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Aktivitas yang dirancang harus mencakup semua fungsi yang harus disediakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

5. Hubungkan Actor dengan Use Case

Selanjutnya, hubungkan setiap actor dengan use case yang relevan pada diagram. Pada tahap ini, Anda juga perlu menentukan relasi yang tepat, baik antara actor dengan use case, sesama actor, maupun sesama use case. Relasi yang ditentukan harus mencerminkan hubungan yang sebenarnya antara actor dan use case dalam sistem.

6. Finalisasi Hasil Diagram Use Case

Langkah terakhir dalam cara membuat use case diagram yaitu lakukan pemeriksaan terhadap diagram untuk memastikan kejelasan, keselarasan, dan konsistensi. Pastikan semua actor, use case, relasi, maupun elemen lain telah ditandai secara jelas. Diagram yang telah difinalisasi harus memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang interaksi antara actor dan sistem.

Aplikasi untuk Membuat Use Case Diagram

draw.io

draw.io adalah aplikasi berbasis web yang dapat Anda manfaatkan untuk membuat use case diagram online dengan fitur kolaborasi untuk merancang diagram dengan rekan setim. Aplikasi ini menyediakan berbagai alat dan simbol yang diperlukan untuk membuat diagram dengan mudah dan cepat. draw.io juga mendukung penyimpanan cloud, sehingga diagram yang dibuat dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.

Microsoft Visio

Visio adalah software buatan Microsoft untuk membuat diagram use case, dibekali antarmuka yang intuitif serta dukungan yang luas sesuai standar industri. Software ini menyediakan berbagai template dan alat yang memudahkan dalam pembuatan diagram. Visio juga mendukung integrasi dengan aplikasi Microsoft lainnya, sehingga memudahkan dalam berbagi dan mengedit diagram.

Star UML

Star UML adalah aplikasi desktop untuk membuat use case diagram dan menyediakan berbagai fitur pemodelan, seperti simbol dan alat desain secara lengkap. Aplikasi ini mendukung berbagai jenis diagram UML, sehingga memudahkan dalam merancang dan memodelkan sistem. Star UML juga mendukung ekspor diagram ke berbagai format, sehingga memudahkan dalam berbagi diagram dengan tim.

Visual Paradigm Online

Visual Paradigm Online merupakan software online gratisan untuk membuat use diagram, dilengkapi fitur-fitur menarik seperti kolaborasi dan sinkronisasi realtime serta penyimpanan cloud gratis. Aplikasi ini menyediakan berbagai alat dan simbol yang diperlukan untuk membuat diagram dengan mudah dan cepat. Visual Paradigm Online juga mendukung integrasi dengan berbagai aplikasi lain, sehingga memudahkan dalam berbagi dan mengedit diagram.

Kesimpulan

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara pengguna dan sistem yang dibuat. Diagram ini memuat siapa saja pengguna sistem, apa saja tindakan yang dapat pengguna lakukan, serta bagaimana sistem merespons tindakan tersebut. Diagram use case memiliki peran vital dalam proses pengembangan sistem, termasuk website. Dengan menyediakan visualisasi yang jelas terkait pengguna dan sistem, Anda jadi lebih fokus dalam membangun website beserta fitur-fiturnya, agar website tersebut relevan dengan pengguna.

Leave a Comment