Mengenal PWA – Progressive Web App untuk Website Lebih Cepat

Keberhasilan di Dunia Online: Pentingnya Kecepatan

Kecepatan adalah salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan dalam dunia online. Dalam konteks pengembangan web, terutama yang menyasar pengguna mobile, kecepatan akses menjadi sangat krusial. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan pengguna yang cenderung meninggalkan situs dengan waktu muat yang lama. Salah satu solusi untuk memastikan akses cepat adalah dengan memanfaatkan Progressive Web Apps (PWA).

Apa Itu PWA?

Progressive Web Apps, atau PWA, adalah aplikasi yang dibangun dengan cara mengoptimalkan sebuah situs web untuk memberikan pengalaman penggunaan seperti aplikasi mobile. Konsep ini memungkinkan situs web untuk berjalan lebih cepat dan memberikan pengalaman pengguna yang menyerupai aplikasi mobile tanpa harus membuat aplikasi terpisah untuk perangkat mobile. Beberapa contoh situs yang telah mengimplementasikan PWA adalah Twitter, Pinterest, OLX, dan Trivago.

PWA menggabungkan kenyamanan penggunaan browser di berbagai platform dengan kenyamanan aplikasi mobile. Ini adalah aplikasi hybrid yang memanfaatkan kekuatan kedua platform tersebut. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita bahas perbedaan antara web app, aplikasi mobile, dan PWA.

Perbandingan: Web App, Aplikasi Mobile, dan PWA

  1. Web App:
    • Dibangun dengan mengandalkan browser dan bersifat cross-platform.
    • Pembaruan dilakukan secara otomatis.
    • Hanya dapat berfungsi dalam kondisi online.
    • Fitur yang tersedia terbatas.
    • Biaya pengembangan relatif rendah.
  2. Aplikasi Mobile:
    • Dibangun untuk platform tertentu dengan bahasa pemrograman khusus, seperti Swift untuk iOS dan Java untuk Android.
    • Pembaruan harus dilakukan secara manual.
    • Dapat berfungsi dalam kondisi offline.
    • Menawarkan fitur lengkap yang meningkatkan kenyamanan pengguna.
    • Biaya pengembangan cenderung tinggi.
  3. PWA:
    • Mengandalkan browser dan bersifat cross-platform.
    • Pembaruan dilakukan secara otomatis.
    • Dapat berfungsi dalam kondisi offline.
    • Menawarkan pengalaman pengguna yang lebih intuitif dibandingkan web app.
    • Biaya pengembangan relatif rendah.

      Dengan memahami perbedaan ini, Anda akan lebih memahami mengapa PWA menjadi pilihan yang menarik bagi banyak pengembang web. Bahkan, Anda bisa mencoba untuk membuat PWA sendiri, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam tulisan ini.

      Contoh Penggunaan PWA yang Inspiratif

      Banyak perusahaan besar yang telah mengadopsi PWA untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan kinerja situs mereka. Berikut beberapa contoh yang dapat menjadi inspirasi:

      1. OLX

      OLX, sebuah platform jual beli online, memanfaatkan PWA untuk mengakomodasi 90% pengunjungnya yang berasal dari perangkat mobile. Dengan membangun PWA, OLX mampu meningkatkan tingkat keterlibatan pengguna hingga 250%. Pengalaman belanja yang lebih cepat dan mudah melalui browser menjadi faktor utama di balik peningkatan ini.

      2. Twitter Lite

      Pada tahun 2017, Twitter meluncurkan Twitter Lite, sebuah PWA yang dirancang untuk mengurangi penggunaan data dan meningkatkan kinerja situs. Dengan mengoptimalkan gambar dan memanfaatkan cache, Twitter berhasil mengurangi bounce rate hingga 20% dan meningkatkan jumlah tweet yang dikirim hingga 75%.

      3. Trivago

      Trivago, platform pencarian hotel, menggunakan PWA untuk memberikan pengalaman pencarian yang mulus bagi pengguna mobile. Hasilnya, tingkat klik-tayang (click-through rate) meningkat hingga 95%. Pengguna dapat dengan mudah mencari dan memesan hotel melalui browser tanpa kehilangan pengalaman yang ditawarkan aplikasi mobile.

      4. Forbes

      Forbes, portal berita terkenal, menggunakan PWA untuk meningkatkan kenyamanan membaca. Sejak mengadopsi teknologi ini, Forbes melihat peningkatan tingkat keterlibatan hingga 100% dan jumlah artikel yang dibaca per pengguna meningkat enam kali lipat.

      5. Starbucks

      Starbucks mempermudah pelanggannya untuk melakukan pemesanan melalui browser dengan menggunakan PWA. PWA Starbucks menawarkan performa yang lebih baik dibandingkan aplikasinya, membuatnya lebih disukai oleh konsumen.

      Kelebihan PWA: Mengapa Memilih Progressive Web Apps?

      Google mendeskripsikan kelebihan PWA dengan istilah FIRE (Fast, Integrated, Reliable, and Engaging). Berikut penjelasan lebih rinci tentang kelebihan PWA baik dari sudut pandang pemilik situs maupun pengguna:

      1. Hemat Biaya Produksi

      Pengembangan PWA tidak memerlukan biaya besar. Dengan membangun satu situs web progresif, Anda dapat menciptakan aplikasi yang bisa digunakan di berbagai perangkat dan sistem operasi, mengurangi biaya produksi baik saat pembangunan maupun pembaruan.

      2. Kemudahan Digunakan di Berbagai Perangkat

      PWA memungkinkan tampilan aplikasi yang seragam di berbagai perangkat dan ukuran layar. Pengguna dapat mengakses PWA di sistem operasi yang berbeda seperti iOS, Android, dan Windows, memberikan konsistensi pengalaman yang penting mengingat 94% pengguna internet di Indonesia mengakses informasi melalui perangkat mobile.

      3. Tidak Bergantung App Store

      Dengan PWA, Anda tidak perlu bergantung pada App Store seperti Google Play Store dan Apple Store untuk mendistribusikan aplikasi Anda. Ini menghilangkan biaya registrasi atau langganan dan memberikan kebebasan lebih dalam pengembangan aplikasi.

      4. Instalasi Cepat

      PWA menawarkan proses instalasi yang cepat tanpa perlu mengunduh dan menginstal aplikasi. Pengguna cukup menambahkan situs Anda ke layar beranda mereka, dan aplikasi akan terpasang secara otomatis.

      5. Berfungsi Layaknya Aplikasi Mobile

      Pengalaman pengguna yang ditawarkan PWA menyerupai aplikasi mobile, dengan tampilan atraktif dan fitur-fitur seperti push notifications. Ini membantu meningkatkan keterlibatan pengguna, seperti yang dialami OLX dengan kenaikan 250% dalam tingkat keterlibatan setelah mengadopsi PWA.

      6. Kinerja Apik

      PWA menggunakan service workers untuk mengelola cache aset situs dengan efisien, memastikan aplikasi berjalan cepat dan nyaman. Uber, misalnya, mampu beroperasi di jaringan 2G dan memuat dalam waktu kurang dari 3 detik berkat PWA.

      7. Update Otomatis

      PWA memperbarui diri secara otomatis setiap kali diakses, memastikan pengguna selalu mendapatkan versi terbaru tanpa harus melakukan pembaruan manual.

      8. Bisa Berjalan Tanpa Jaringan Internet

      Berbeda dengan web app biasa, PWA dapat berfungsi saat offline. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk tetap mengakses konten yang telah di-cache meskipun koneksi internet terputus.

      9. Ramah Storage

      PWA memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan aplikasi mobile, menghemat ruang penyimpanan perangkat pengguna.

      10. Ramah Bandwidth

      PWA mengurangi penggunaan data secara signifikan, seperti yang dilakukan Twitter dengan mengurangi ukuran aplikasi hingga 600KB dan memangkas kebutuhan data hingga 70%.

      11. Keamanan yang Terjamin

      PWA memanfaatkan protokol HTTPS yang menawarkan tiga lapis perlindungan, penting untuk menjaga keamanan data pengguna terutama pada situs bisnis yang memproses pembayaran.

      Cara Membangun PWA

      Membangun PWA tidaklah sulit. Berikut langkah-langkah untuk membuat PWA:

      1. Memastikan Website Anda PWA-Ready

      Gunakan Lighthouse untuk mengaudit situs Anda dan memastikan kesiapan PWA. Dengan alat ini, Anda dapat menilai apakah situs Anda memenuhi kriteria untuk dijadikan PWA.

      2. Membuat Web App Manifest

      Web App Manifest adalah file JSON yang berisi informasi seperti nama situs, ikon, dan warna default. File ini membantu browser mengenali dan menyajikan PWA dengan benar.

      3. Menambahkan Web App Manifest ke Template

      Tambahkan manifest ke level terendah dari template Anda agar browser dapat menemukannya saat proses instalasi.

      4. Membuat Service Worker

      Service Worker adalah skrip yang berjalan di balik layar, memungkinkan fitur seperti push notifications dan cache management yang berfungsi tanpa interaksi pengguna.

      5. Me-load Service Worker

      Pastikan service worker Anda aktif dan berjalan dengan benar. Ini bisa dilakukan dengan menambahkan skrip tertentu ke dalam template HTML Anda.

      6. Melakukan Deploy PWA

      Setelah memastikan semua langkah berhasil, Anda dapat melakukan deploy PWA Anda menggunakan platform seperti Heroku atau Netlify.

      Cara Kerja PWA

      PWA bekerja dengan memanfaatkan service workers untuk mengelola cache dan menangani permintaan jaringan. Ketika pengguna pertama kali mengakses situs, service worker didaftarkan dan mulai memproses event seperti Fetch Event untuk memuat dan menampilkan konten.

      Cara Cek Status PWA di Sebuah Website

      Untuk memeriksa status PWA di situs Anda, gunakan Google Chrome dan ikuti beberapa langkah sederhana seperti membuka Developer Tools dan memeriksa status service worker pada menu Application.

      Kesimpulan: Mengapa Anda Harus Menggunakan PWA

      PWA menawarkan banyak keuntungan baik bagi pemilik situs maupun pengguna. Dengan adopsi yang meningkat di berbagai industri, PWA menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kecepatan, keterlibatan, dan kenyamanan pengguna. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat mulai membangun PWA dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna Anda.

BACA JUGA :  Brainware Adalah: Pengertian Brainware, Fungsi, dan Jenisnya

Leave a Comment