Bahasa Pemrograman: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya!

Pengenalan Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah alat utama yang digunakan untuk membangun berbagai jenis sistem di dunia teknologi. Ini mencakup website, aplikasi, sistem operasi, dan berbagai perangkat teknologi lainnya. Bahasa pemrograman memungkinkan programmer untuk memberikan instruksi yang dapat dipahami dan dieksekusi oleh komputer, menjadikannya esensial dalam perkembangan teknologi modern.

Namun, banyaknya pilihan bahasa pemrograman dapat membuat bingung mereka yang ingin mempelajarinya. Akibatnya, banyak orang yang mengurungkan niat mereka untuk belajar bahasa pemrograman. Untungnya, artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu bahasa pemrograman, fungsi, dan jenis-jenisnya. Anda juga akan mengenal berbagai contoh bahasa pemrograman beserta kegunaannya secara spesifik.

Apa itu Bahasa Pemrograman?

Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan oleh programmer untuk memberikan instruksi kepada komputer. Bahasa ini terdiri dari sintaks yang merupakan serangkaian perintah yang dapat dimengerti dan dijalankan oleh komputer. Perintah-perintah ini kemudian diterjemahkan menjadi logika yang dapat dipahami oleh komputer, itulah sebabnya bahasa pemrograman sering disebut sebagai bahasa komputer.

Hasil akhir dari penggunaan bahasa pemrograman dapat berupa sistem operasi, aplikasi desktop, website, aplikasi mobile, dan berbagai perangkat teknologi lainnya yang sering kita gunakan sehari-hari. Oleh karena itu, bahasa pemrograman sangat penting dalam pengembangan teknologi.

Fungsi Bahasa Pemrograman

Secara umum, ada dua fungsi utama bahasa pemrograman yang perlu Anda ketahui:

Media Komunikasi antara Programmer dan Komputer

Fungsi pertama bahasa pemrograman adalah sebagai media komunikasi antara programmer dan komputer. Bahasa yang dipahami komputer berbeda dengan bahasa yang digunakan manusia sehari-hari. Maka dari itu, perintah yang ditulis oleh programmer dalam bahasa pemrograman harus diterjemahkan terlebih dahulu agar dapat dimengerti oleh komputer.

Untuk menerjemahkan bahasa pemrograman ke bahasa komputer, ada dua metode yang biasa digunakan, yaitu:

Metode Compiler

Compiler adalah alat yang memindai seluruh perintah bahasa pemrograman dan mengubahnya menjadi sebuah paket file baru. Paket file ini berisikan kode mesin yang dapat dibaca oleh komputer atau perangkat lain. Setelah diterjemahkan, komputer dapat mengeksekusi perintah setiap kali pengguna menjalankan paket file tersebut. Ekstensi paket file ini bisa berbeda, sesuai dengan perangkat yang akan menjalankan program, seperti .EXE untuk Windows, .APK untuk Android, atau .APP untuk iOS. Bahasa pemrograman yang menggunakan Compiler antara lain C, C++, C#, Java, Kotlin, dan Swift.

Metode Interpreter

Interpreter adalah alat yang mengubah perintah bahasa program menjadi kode mesin tanpa menghasilkan paket file baru. Caranya dengan menerjemahkan perintah tersebut sebaris demi sebaris saat program dijalankan. Contoh alat yang sering digunakan sebagai Interpreter adalah web browser. Oleh sebab itu, Interpreter sering digunakan oleh bahasa pemrograman yang khusus untuk website, seperti JavaScript, Ruby, dan PHP.

Tools untuk Mengembangkan Sistem dan Program

Fungsi kedua bahasa pemrograman adalah sebagai alat untuk mengembangkan sistem dan program. Programmer menulis kode program (coding) yang kemudian diubah menjadi kode mesin. Hasil akhir dari kode mesin tersebut adalah berbagai sistem operasi, website, game, dan aplikasi yang ada saat ini. Bahkan, perangkat berlabel ‘smart’ yang Anda gunakan juga dapat berfungsi karena adanya kode program di dalamnya.

Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman

Berdasarkan tingkat kedekatannya dengan logika komputer, terdapat tiga jenis bahasa pemrograman:

Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah

Bahasa tingkat rendah adalah jenis bahasa pemrograman yang paling dekat hubungannya dengan logika komputer. Bahasa jenis ini bisa dijalankan di komputer tanpa perlu diterjemahkan terlebih dahulu dengan Compiler atau Interpreter. Bahasa pemrograman tingkat rendah dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

Bahasa Mesin

Bahasa mesin adalah bahasa asli yang dipahami komputer. Bahasa ini juga dikenal sebagai kode mesin atau kode objek dan umumnya ditampilkan dalam kode biner (0 dan 1). Karena itu, bahasa mesin cenderung sulit dipahami oleh manusia. Namun, program yang ditulis dengan bahasa mesin memiliki kinerja yang sangat cepat karena tidak perlu diterjemahkan lagi. Bahasa mesin juga merupakan hasil akhir dari proses penerjemahan bahasa tingkat tinggi yang dilakukan oleh Compiler atau Interpreter.

BACA JUGA :  10 Website Seru untuk Mengatasi Bosan, Awas Ketagihan!

Bahasa Assembly

Bahasa Assembly atau bahasa rakitan adalah jenis bahasa pemrograman tingkat rendah yang digunakan untuk membangun sistem yang berhubungan langsung dengan perangkat keras, seperti sistem operasi atau driver. Bahasa Assembly memanfaatkan mnemonik atau singkatan kata-kata dalam bahasa Inggris untuk membentuk perintah tertentu. Bahasa ini perlu dikonversi lagi menjadi bahasa mesin oleh alat bernama Assembler. Meskipun harus diterjemahkan terlebih dahulu, performa program berbahasa Assembly terbilang cepat karena tidak membutuhkan banyak memori ketika dijalankan.

Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah

Bahasa tingkat menengah adalah jenis bahasa pemrograman yang menjadi penghubung antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi. Bahasa ini sering disebut dengan pseudo-language atau bahasa semu. Sebagai bahasa penghubung, bahasa tingkat menengah menggunakan perintah yang mendekati bahasa manusia sehingga mudah dipahami. Di sisi lain, kompleksitasnya lumayan tinggi, mendekati bahasa Assembly. Bahasa tingkat menengah sering dipakai untuk membangun sistem operasi dan program yang dapat mengelola program lain, seperti Terminal. Contoh bahasa tingkat menengah antara lain bahasa C, C++, dan C#.

Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi

Bahasa tingkat tinggi adalah jenis bahasa pemrograman dengan perintah yang menyerupai bahasa manusia. Perintah-perintah ini sangat mudah ditulis, dibaca, dan dikelola untuk keperluan lebih lanjut. Oleh karena itu, bahasa tingkat tinggi sangat direkomendasikan bagi Anda yang baru belajar pemrograman. Bahasa tingkat tinggi sering dimanfaatkan untuk membangun website dan aplikasi. Meskipun perlu diterjemahkan dulu menjadi kode mesin, setiap bahasa pemrograman tingkat tinggi sudah mengikutsertakan Compiler atau Interpreter masing-masing, sehingga nyaman digunakan. Bahasa tingkat tinggi masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:

Pemrograman Berorientasi Prosedural (Procedural Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi prosedural adalah jenis bahasa pemrograman yang membagi perintah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan diurutkan secara sistematis. Komputer akan melaksanakan perintah sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Kelebihannya, programmer akan lebih mudah memahami alur program, namun akan lebih sulit memodifikasi satu bagian program tanpa mempengaruhi bagian lainnya. Contoh bahasa pemrograman berorientasi prosedural adalah Pascal, Basic, dan FORTRAN.

Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi objek adalah jenis bahasa pemrograman yang mengelola perintah program menjadi objek-objek tertentu. Masing-masing objek memiliki karakteristik tersendiri. Komputer akan mengeksekusi perintah sesuai dengan karakteristik masing-masing objek. Keuntungan dari pemrograman berorientasi objek adalah kemudahan dari segi modifikasi tanpa menyebabkan error di bagian program lain. Namun, program menjadi lebih sulit dipahami alurnya. Contoh bahasa pemrograman berorientasi objek antara lain Java, PHP, Python, dan Ruby.

Contoh Bahasa Pemrograman

Berikut adalah beberapa contoh bahasa pemrograman yang perlu Anda ketahui:

JavaScript

JavaScript adalah bahasa program yang dipakai untuk mengembangkan website dari segi klien (client side). JavaScript memungkinkan programmer menambahkan fitur-fitur kompleks sehingga halaman website menjadi lebih dinamis dan interaktif. Kemampuan JavaScript semakin meningkat berkat adanya Node.js, sebuah runtime environment. JavaScript kini digunakan untuk mengembangkan server, aplikasi mobile, animasi grafis, game, dan banyak lagi.

Kelebihan:

  • Membuat website lebih dinamis dan menambah fitur baru.
  • Mempercepat waktu loading halaman website.
  • Dapat digunakan bersama bahasa lain.
  • Mudah dipahami oleh pemula.
  • Ekosistem yang luas dan fleksibel.

Kekurangan:

  • Tidak bisa berjalan di luar browser.
  • Kurang aman dibanding bahasa lain.

Ekosistem yang luas dapat membingungkan pemula.

BACA JUGA :  26+ Contoh Coding HTML untuk Pemula

Python

Python adalah bahasa pemrograman open source yang mudah dipahami oleh pemula. Python sering disebut sebagai bahasa multiguna karena dapat digunakan untuk berbagai jenis sistem, seperti Machine Learning, Artificial Intelligence, Big Data, dan Robotika.

Kelebihan:

  • Perintah Python sangat mudah dipahami, dibaca, dan ditulis.
  • Terintegrasi dengan bahasa lain seperti C, C++, dan Java.
  • Menjalankan perintah baris demi baris, memudahkan deteksi error.
  • Bisa dijalankan di berbagai platform tanpa masalah kompatibilitas.

Kekurangan:

  • Menggunakan Interpreter, sehingga performanya tidak sebaik yang menggunakan Compiler.
  • Kurang cocok untuk membangun aplikasi mobile atau game.

SQL

SQL adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengakses, mengelola, dan memanipulasi data berbasis relasional. SQL banyak dimanfaatkan untuk membangun sistem manajemen database (DBMS).

Kelebihan:

  • Performa pengolahan data yang sangat cepat.
  • Query SQL mudah dipelajari.
  • Ekosistem yang terjamin sejak dekade 70-an.
  • Kompatibel dengan berbagai platform dan bahasa lain.

Kekurangan:

  • Interface yang kompleks dan kurang ramah pengguna.
  • Kemampuan terbatas, hanya untuk mengelola data.
  • Tidak bisa berdiri sendiri, harus digunakan bersama bahasa lain.

Java

Java adalah bahasa pemrograman multiplatform dengan performa stabil dan keamanan terjamin. Banyak digunakan untuk membangun sistem informasi perbankan, retail, pemerintahan, aplikasi mobile, dan desktop.

Kelebihan:

  • Perintah Java cukup mudah dipahami, ditulis, dan diperbaiki.
  • Program Java dapat dikonversi dan berjalan di berbagai platform.
  • Hasil akhir perintah Java adalah kode mesin murni, lebih aman.
  • Mampu menjalankan beberapa perintah berbeda secara bersamaan.

Kekurangan:

  • Perintah Java cenderung berbelit-belit.
  • Memakan banyak memori ketika dijalankan.
  • Tidak menyediakan fasilitas backup secara bawaan.

TypeScript

TypeScript adalah bahasa pemrograman open source yang dibangun di atas JavaScript. TypeScript membawa perubahan dan fitur baru seperti aturan pengetikan ketat dan saran pengetikan otomatis (Autocomplete).

Kelebihan:

  • Meminimalisasi error saat coding.
  • Bisa digunakan di berbagai platform.
  • Mudah dipahami bagi yang telah menguasai JavaScript.
  • Dapat digunakan bersama bahasa pemrograman lain.

Kekurangan:

  • Baris kode cenderung membludak.
  • Komunitas yang tidak begitu besar.
  • Dalam beberapa kasus membutuhkan Compiler.

C#

C# adalah bahasa pemrograman modern yang berorientasi objek. Banyak digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web di atas platform .NET milik Microsoft.

Kelebihan:

  • Sangat kompatibel dengan ekosistem Windows.
  • Lebih modern dan mudah di-maintenance.
  • Menyediakan fasilitas backup untuk mencegah kebocoran memori.

Kekurangan:

  • Ketergantungan dengan platform .NET.
  • Kombinasi perintah bahasa lain membuatnya sulit dipelajari.

C++

C++ adalah bahasa pemrograman tingkat menengah yang memiliki fitur layaknya bahasa tingkat tinggi. Digunakan untuk membangun aplikasi berbasis desktop.

Kelebihan:

  • Mendukung struktur pemrograman yang ringkas dan portabel.
  • Mendukung kemampuan khas pemrograman berorientasi objek.
  • Mudah dipahami dan digunakan untuk membangun sistem kompleks.
  • Lebih kompatibel dengan banyak platform dibandingkan bahasa C.

Kekurangan:

  • Kurang aman dibandingkan bahasa lain.
  • Tidak mendukung fitur Garbage Collection, lebih boros memori.
  • Proses debug aplikasi web tidak semudah aplikasi desktop.

PHP

PHP adalah salah satu bahasa pemrograman paling populer, terutama untuk membangun website dan aplikasi berbasis web.

Kelebihan:

  • Mudah dipelajari oleh pemula dan perintahnya aman.
  • Kemampuan bisa ditingkatkan dengan library, modul, dan framework tambahan.
  • Dapat berjalan di berbagai sistem operasi.
  • Kompatibel dengan berbagai layanan Cloud.

Kekurangan:

  • Belum teruji untuk membangun sistem selain yang berbasis web.
  • Performanya tidak stabil untuk aplikasi berskala besar.
  • Harus dipasangkan dengan bahasa lain untuk hasil optimal.

C

Bahasa C adalah bahasa tingkat menengah yang menggabungkan kemudahan bahasa tingkat tinggi dan kemampuan bahasa tingkat rendah.

Kelebihan:

  • Perintah C mudah dimengerti.
  • Kinerja yang cepat, efisien, dan tangguh.
  • Diandalkan untuk membangun program dengan kalkulasi rumit.
  • Fitur alokasi memori dinamis, performa stabil.

Kekurangan:

  • Penanganan error kurang baik.
  • Tidak mendukung reusability, kode harus ditulis berulang-ulang.
BACA JUGA :  Use Case Diagram: Pengertian, Contoh, Simbol, Cara Membuatnya

Go

Go atau Golang adalah bahasa pemrograman open source yang diterjemahkan oleh Compiler. Banyak digunakan untuk membangun server dan aplikasi berskala besar.

Kelebihan:

  • Mudah dipahami dan dipelajari pemula.
  • Menyediakan tools bawaan untuk proses testing aplikasi.
  • Performa yang cepat karena menggunakan Compiler.

Kekurangan:

  • Belum mendukung metode penanganan error yang mumpuni.
  • Komunitas yang masih minim.
  • Ekosistem yang masih berkembang.

Kotlin

Kotlin adalah bahasa multiplatform dan open source yang paling cocok untuk aplikasi Android. Didukung secara resmi oleh Google.

Kelebihan:

  • Perintah singkat, menghemat baris kode.
  • Dukungan resmi Google untuk pengembangan fitur dan keamanan.
  • Perintah lebih aman dari kemungkinan error.
  • Bisa digunakan bersama Java untuk mengembangkan aplikasi.

Kekurangan:

  • Kecepatan proses Compile tidak stabil.
  • Komunitas yang masih minim.
  • Kemampuan untuk platform selain Android belum teruji.

Ruby

Ruby adalah bahasa pemrograman open source yang menggunakan pendekatan berorientasi objek. Digunakan untuk membangun aplikasi desktop dan dengan framework Ruby on Rails untuk web.

Kelebihan:

  • Kompatibel dengan berbagai tools berbasis GUI.
  • Fleksibel untuk aplikasi desktop dan web.
  • Perintah simpel, meringkas baris kode.

Kekurangan:

  • Performa lambat dibanding bahasa lain.
  • Kemampuan murni terbatas untuk aplikasi desktop.
  • Harus digunakan bersama Rails untuk aplikasi web.
  • Kurang cocok untuk pemula.

Dart

Dart adalah bahasa resmi untuk Flutter, UI toolkit gratisan dari Google. Digunakan untuk mengembangkan aplikasi Android, iOS, dan web.

Kelebihan:

  • Mirip JavaScript, mudah dipelajari.
  • Performa lebih gesit dibanding JavaScript.
  • Dokumentasi lengkap, tidak menyulitkan pemula.

Kekurangan:

  • Harus dipasangkan dengan Flutter.
  • Komunitas minim.
  • Dokumentasi bisa berubah seiring perkembangan.

Swift

Swift adalah bahasa pengantar untuk iOS yang dikembangkan oleh Apple. Digunakan bersama UI toolkit Xcode.

Kelebihan:

  • Dukungan resmi dari Apple.
  • Mudah dipahami untuk pemula.
  • Performanya cepat.

Kekurangan:

  • Harus dipasangkan dengan Xcode.
  • Xcode berbayar, menyulitkan sebagian programmer.
  • Harus mempunyai perangkat Apple untuk belajar.

R

R adalah bahasa pemrograman untuk pengolahan dan analisis data, statistik, dan machine learning.

Kelebihan:

  • Tepat untuk analisis dan ilmu data.
  • Mengolah dan menampilkan visualisasi data.
  • Interface ramah bagi pemula.
  • Berjalan di berbagai platform.

Kekurangan:

  • Tidak mendukung pemodelan grafis tiga dimensi.
  • Performa tidak secepat bahasa lain.

HTML

HTML adalah bahasa markup untuk mengatur struktur website. Digunakan untuk mengatur tata letak halaman web dan segala elemen tampilannya.

Kelebihan:

  • Mudah dipahami oleh pemula.
  • Digunakan bersama bahasa lain.
  • Mengatur tata letak halaman web hingga elemen terkecil.
  • Tidak memerlukan software tambahan untuk digunakan.

Kekurangan:

  • Tampilan asli website HTML murni tidak menarik.
  • Harus digunakan bersama bahasa lain untuk tampilan dan fitur lebih powerful.
  • Perintah kurang simpel, sering terjadi pengulangan kode.
  • Tidak ada fitur penanganan error.

CSS

CSS adalah bahasa desain untuk mempercantik halaman web. Digunakan untuk mengatur jenis background, warna teks, font, dan elemen desain lainnya.

Kelebihan:

  • Memudahkan mendesain halaman web.
  • Satu file CSS bisa digunakan di banyak halaman.
  • Mempercepat waktu loading website.
  • Ekosistem luas dengan berbagai framework.

Kekurangan:

  • Tidak ada fitur penanganan error.
  • Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan ukuran website membengkak.
  • Isu kompatibilitas di beberapa browser.

Kesimpulan

Anda telah mempelajari apa itu bahasa pemrograman, fungsi, jenis-jenis, dan beberapa contoh bahasa pemrograman beserta kelebihan dan kekurangannya. Bagi Anda yang ingin terjun sebagai programmer, pilihlah bahasa pemrograman sesuai dengan minat dan tujuan pengembangan aplikasi Anda. Ingatlah bahwa dunia programming itu luas dan perkembangannya cepat. Tetaplah mengikuti tren terkini di dunia programming dengan rutin membaca artikel dan memperdalam pengetahuan Anda.

Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk berlangganan agar tidak ketinggalan update artikel terbaru. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Leave a Comment