Cara Membuat Prototype Website Dengan Mudah [Tutorial Lengkap]

Cara Membuat Prototype Website dari Awal hingga Akhir

Menyiapkan Kebutuhan Desain

Pada tahap awal dari pembuatan prototype website, adalah sangat penting untuk menyiapkan kebutuhan desain terlebih dahulu. Langkah ini tidak boleh diabaikan karena akan menjadi fondasi bagi seluruh proses pengembangan prototype. Desain web melibatkan beberapa aspek penting seperti tujuan website, target audiens, dan tata letak halaman. Memahami dan merancang kebutuhan desain dengan baik akan membantu Anda menciptakan prototype yang efektif dan efisien.

Tujuan Website

Menentukan tujuan website adalah langkah pertama yang krusial. Apakah website ini akan menjadi toko online, blog pribadi, portal berita, atau situs perusahaan? Setiap jenis website memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda-beda. Misalnya, sebuah toko online memerlukan fitur keranjang belanja dan sistem pembayaran, sementara blog membutuhkan sistem manajemen konten yang mudah digunakan.

Target Audiens

Memahami siapa yang akan menjadi pengguna utama dari website Anda sangat penting. Apakah mereka anak muda, profesional, atau orang tua? Setiap kelompok usia dan demografi memiliki preferensi yang berbeda dalam hal desain dan fungsionalitas website. Dengan mengetahui target audiens, Anda dapat menyesuaikan desain untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka.

Tata Letak Halaman

Tata letak halaman adalah bagaimana elemen-elemen di dalam halaman diatur. Ini termasuk header, footer, sidebar, dan konten utama. Tata letak yang baik akan memudahkan pengguna dalam menavigasi dan menemukan informasi yang mereka butuhkan. Gunakan grid system untuk membantu mengatur elemen-elemen tersebut dengan rapi dan konsisten.

Riset dan Analisis

Melakukan riset dan analisis terhadap desain situs kompetitor dan tren desain web terkini juga sangat penting. Dengan memahami apa yang dilakukan oleh kompetitor, Anda dapat menentukan apa yang bekerja dan apa yang tidak, serta mengidentifikasi peluang untuk membuat desain yang lebih baik. Tren desain web juga berubah seiring waktu, jadi penting untuk tetap up-to-date agar desain Anda tidak ketinggalan zaman.

Membuat Panduan Desain

Setelah semua kebutuhan desain diidentifikasi, langkah berikutnya adalah membuat panduan desain. Panduan ini akan menjadi acuan bagi seluruh proses pengembangan prototype. Panduan desain biasanya mencakup palet warna, jenis font, aturan tata letak, dan elemen desain lainnya. Dengan adanya panduan desain, Anda dapat memastikan bahwa seluruh tim pengembang dan desainer bekerja sesuai dengan visi yang sama.

Membuat Wireframe dan Mockup Website

Setelah menyiapkan kebutuhan desain, langkah berikutnya adalah membuat wireframe dan mockup website. Kedua elemen ini merupakan gambaran visual awal dari website yang akan dikembangkan menjadi prototype. Dengan memiliki wireframe dan mockup, Anda dapat menguji konsep desain sebelum melanjutkan ke tahap yang lebih kompleks.

Wireframe

Wireframe adalah sketsa sederhana yang menunjukkan struktur dasar dari halaman website. Wireframe biasanya berisi garis dan kotak yang mewakili elemen-elemen seperti header, footer, sidebar, dan konten utama. Wireframe tidak melibatkan detail desain seperti warna, font, atau gambar. Tujuannya adalah untuk fokus pada tata letak dan fungsionalitas.

Mockup

Mockup adalah representasi visual yang lebih lengkap dari website. Tidak seperti wireframe, mockup mencakup detail desain seperti warna, font, dan gambar. Mockup memberikan gambaran yang lebih realistis tentang bagaimana website akan terlihat ketika sudah selesai. Dengan mockup, Anda dapat menguji estetika dan kesesuaian desain dengan kebutuhan bisnis Anda.

BACA JUGA :  Cara Membuat Website Toko Online Termudah Untuk Pemula

Merancang Wireframe dan Mockup untuk Setiap Halaman

Untuk memulai, Anda perlu merancang wireframe dan mockup untuk setiap halaman utama dari website. Beberapa halaman yang wajib ada antara lain:

  • Halaman Beranda (Homepage)
  • Halaman Produk (Product)
  • Halaman Tentang Kami (About Us)
  • Halaman Kontak (Contact Us)

    Masing-masing halaman memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda, sehingga perlu dirancang dengan hati-hati.

    Tools untuk Membuat Wireframe dan Mockup

    Ada beberapa tools yang dapat Anda gunakan untuk membuat wireframe dan mockup. Beberapa di antaranya adalah:

  • Adobe XD
  • Invision
  • Balsamiq Cloud
  • FluidUI
  • Proto
  • Miro

    Pada artikel ini, kami akan menggunakan Figma sebagai contoh. Figma dipilih karena memiliki antarmuka yang ramah pemula dan fitur kolaborasi yang baik.

    Memilih Tool Prototype Website

    Setelah menyiapkan kebutuhan desain serta merancang wireframe dan mockup, tahap selanjutnya adalah memilih prototyping tool. Ada berbagai tool atau aplikasi yang dapat Anda manfaatkan untuk mulai merancang prototype. Berikut adalah beberapa tool yang populer dan sering digunakan:

    Adobe XD

    Adobe XD adalah salah satu alat prototyping yang sangat populer. Tool ini menawarkan berbagai fitur untuk membuat wireframe, mockup, dan prototype interaktif. Adobe XD juga terintegrasi dengan produk Adobe lainnya seperti Photoshop dan Illustrator, sehingga memudahkan alur kerja.

    Invision

    Invision adalah tool prototyping yang fokus pada kolaborasi tim. Dengan Invision, Anda dapat membuat prototype interaktif dan mengundang rekan satu tim untuk memberikan feedback secara langsung. Invision juga menawarkan fitur untuk membuat animasi dan transisi.

    Balsamiq Cloud

    Balsamiq Cloud adalah tool yang lebih fokus pada pembuatan wireframe. Tool ini menawarkan tampilan yang sederhana dan mudah digunakan, sehingga cocok untuk pemula. Balsamiq Cloud juga memiliki berbagai template dan elemen yang dapat digunakan untuk mempercepat proses desain.

    FluidUI

    FluidUI adalah tool prototyping yang memungkinkan Anda untuk membuat prototype interaktif dengan cepat. Tool ini menawarkan berbagai fitur untuk membuat animasi dan transisi, serta mendukung kolaborasi tim.

    Proto

    Proto adalah tool prototyping yang menawarkan berbagai fitur untuk membuat prototype interaktif. Proto mendukung berbagai platform seperti web, mobile, dan desktop, sehingga Anda dapat membuat prototype untuk berbagai jenis perangkat.

    Miro

    Miro adalah tool kolaborasi yang juga dapat digunakan untuk membuat wireframe dan prototype. Miro menawarkan tampilan yang fleksibel dan mendukung kolaborasi tim secara real-time.

    Membuat Struktur Prototype

    Langkah keempat dalam pembuatan prototype website adalah membuat struktur prototype. Struktur ini merupakan rancangan dasar tentang bagaimana tata letak halaman diatur secara visual. Berikut adalah langkah-langkah merancang struktur prototype situs web menggunakan Figma:

    Membuat Frame Utama untuk Website

    Untuk membuat frame utama, Anda dapat mulai dari berbagai template bawaan yang tersedia di Figma, atau mengatur frame sendiri dengan ukuran yang diinginkan. Frame utama akan menjadi wadah untuk semua elemen halaman seperti header, footer, dan konten utama.

    Menambahkan Header, Footer, dan Body

    Setelah membuat frame utama, Anda bisa mulai mengisi frame tersebut dengan header, footer, dan body. Header biasanya berisi logo dan menu navigasi, footer berisi informasi kontak dan tautan ke halaman lain, dan body merupakan tempat untuk menampilkan konten website. Pastikan setiap elemen ditempatkan dengan baik dan mudah diakses oleh pengguna.

    Membuat Frame untuk Halaman Lain

    Ulangi langkah membuat frame dan menambahkan header, footer, maupun body di halaman website Anda yang lain. Pastikan setiap halaman memiliki tata letak yang konsisten dan mudah dinavigasi. Hal ini akan membantu pengguna dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat.

    Menyesuaikan Prototype untuk Tampilan Mobile

    Dalam membangun struktur prototype, pastikan Anda mempertimbangkan desain website responsive. Desain responsive memastikan bahwa tampilan situs dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda, sehingga optimal di semua perangkat. Mengingat semakin banyak pengguna yang mengakses situs web dari perangkat mobile, desain responsive adalah suatu keharusan.

    Menambahkan Elemen UI di Prototype

    Tahap selanjutnya dalam cara membuat prototype website adalah mengisi struktur prototype dengan elemen-elemen UI (User Interface). Elemen UI meliputi bentuk, warna, dan tulisan yang didesain semenarik mungkin. Berikut adalah beberapa elemen UI yang dapat Anda tambahkan:

    Navigasi

    Pastikan navigasi website Anda mudah dipahami dan digunakan. Letakkan navigasi pada tempat yang strategis, seperti header atau footer. Navigasi yang baik akan membantu pengguna dalam menavigasi website dengan mudah dan menemukan informasi yang mereka butuhkan.

    Jenis Font

    Pilihlah jenis font yang mudah dibaca dan tidak membuat mata pengunjung cepat lelah. Font yang baik akan membuat konten Anda lebih mudah diakses dan dinikmati oleh pengguna. Hindari penggunaan font yang terlalu dekoratif atau sulit dibaca.

    Warna

    Gunakan palet warna yang nyaman dipandang dan tidak terlalu mencolok. Pilih kombinasi warna yang cocok dipadupadankan dan sesuai dengan tema website Anda. Warna yang baik akan meningkatkan estetika dan kesan profesional dari website Anda.

    Kontras

    Pastikan ada kontras yang cukup antara warna latar belakang dan warna teks. Kontras yang baik akan memastikan bahwa konten website dapat dibaca dengan jelas. Hindari penggunaan warna yang terlalu mirip antara latar belakang dan teks, karena akan membuat konten sulit dibaca.

    User Experience (UX)

    Saat menambahkan elemen UI, Anda juga perlu memperhatikan aspek User Experience (UX). UX adalah pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan situs web Anda secara keseluruhan. Pastikan setiap elemen UI yang Anda masukkan ke prototype sesuai dengan prinsip-prinsip UX, seperti mudah diakses, intuitif, dan fokus dalam menangani kebutuhan pengguna.

    Mengisi Konten ke Prototype

    Setelah menambahkan elemen UI, langkah berikutnya adalah mengisi konten ke prototype tersebut. Agar lebih mudah, Anda dapat membagi konten untuk masing-masing section. Section adalah bagian-bagian utama dari suatu halaman website, seperti section header, section produk, dan section tentang. Berikut adalah beberapa tips dalam mengisi konten ke prototype:

    Section Header

    Section header biasanya berisi logo, menu navigasi, dan elemen lain yang membantu pengguna dalam menavigasi website. Pastikan header dirancang dengan baik dan mudah diakses oleh pengguna.

    Section Produk

    Pada section produk, Anda dapat menampilkan produk-produk yang dijual beserta gambar, harga, dan deskripsi lengkapnya. Pastikan informasi produk disajikan dengan jelas dan menarik.

    Section Tentang

    Section tentang biasanya berisi informasi mengenai perusahaan atau individu yang memiliki website. Gunakan section ini untuk menjelaskan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan Anda.

    Melihat Hasil Akhir Prototype Website

    Tahapan prototype website yang terakhir adalah melihat hasil akhir prototype situs web yang Anda buat. Sekarang, Anda dapat memastikan apakah hasil prototype sudah sesuai dengan rencana awal pengembangan desain. Apabila ternyata masih ada ketidaksesuaian, ulangi langkah-langkah sebelumnya lalu perbaiki kesalahan yang ditemukan. Anda juga dapat menambahkan elemen yang diperlukan, agar hasil prototype menjadi lebih baik lagi.

    Setelah Membuat Prototype Website, Apa yang Anda Lakukan?

    Setelah menyelesaikan tutorial prototype website, ada beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan selanjutnya:

    Meminta Feedback dari Stakeholder

    Setelah membuat prototype website, mintalah masukan dari rekan satu tim, divisi terkait, maupun stakeholder lain tentang pengalaman mereka saat berinteraksi dengan prototype. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi kesulitan yang mereka hadapi dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya.

    Melakukan Pengujian dan Evaluasi Mandiri

    Selain feedback dari stakeholder, lakukan pengujian mandiri untuk mengevaluasi prototype website Anda. Lewat pengujian mandiri, Anda bisa memeriksa tampilan dan fungsionalitas website hingga level paling detail. Dengan kata lain, masalah yang mungkin terlewat saat meminta feedback dapat ditemukan dan diperbaiki di sini.

    Menyiapkan Spesifikasi Teknis

    Setelah mengevaluasi website, siapkan spesifikasi teknis website dengan web developer. Spesifikasi teknis dapat mencakup informasi mengenai bahasa pemrograman, database, maupun web hosting yang akan digunakan.

    Membuat Rencana Pengembangan

    Sambil menyiapkan spesifikasi teknis, Anda juga dapat menyusun rencana pengembangan website, meliputi tahap pengembangan, jadwal waktu, hingga anggaran yang dibutuhkan. Tanpa rencana yang baik, pembangunan website bisa terkendala dalam keterlambatan, biaya melebihi anggaran, bahkan kegagalan total.

    Mengembangkan Versi Final Website

    Setelah melalui empat tahap sebelumnya, Anda siap untuk membangun versi final website. Gunakan prototype yang sudah ditetapkan sebagai panduan desain, agar hasil akhir situs web Anda profesional, fungsional, dan menarik bagi pengguna.

    Yuk Buat Prototype Website Anda Sendiri!

    Sampai sini, Anda telah mengetahui cara membuat prototype website secara lengkap. Selain itu, Anda juga sudah memahami apa yang perlu Anda lakukan setelah desain prototype selesai. Prototype website adalah langkah penting untuk merancang desain situs web sebelum membangun versi finalnya. Hal ini membantu Anda memastikan bahwa website telah sesuai dengan kebutuhan bisnis dan mencegah kesalahan pada tahap pengembangan. Setelah mengembangkan website, Anda bisa mengonlinekan website ke layanan hosting, agar situs web tersebut dapat diakses banyak orang. Namun ingat, pilihlah penyedia hosting yang sudah teruji kualitasnya.

    Layanan Hosting Murah sobatcloud.com menawarkan teknologi terbaik untuk website yang kencang dan aman, seperti LiteSpeed Web Server dan Imunify360. Dengan harga mulai dari Rp9 ribu/bulan, segera buat prototype website Anda sendiri dan onlinekan dengan Hosting Murah sobatcloud.com!

BACA JUGA :  15 Tempat Jual Foto Online: Uangkan Stok Foto Anda!

Leave a Comment