Panduan Lengkap Cara Install Kali Linux
Jika Anda sedang mencari tutorial mengenai cara install Kali Linux yang mudah diikuti, maka Anda berada di tempat yang tepat. Kali Linux adalah salah satu distro Linux terbaik yang dikembangkan khusus untuk keperluan pengujian keamanan. Dengan Kali Linux, Anda dapat mempelajari pengujian penetrasi dan forensik komputer, serta memahami praktik peretasan etis.
Artikel ini akan menjelaskan cara menginstal Kali Linux di komputer melalui dua metode: menggunakan Virtual Box dan flashdisk. Anda bisa memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi PC Anda.
Mari kita mulai tutorial lengkapnya!
Persyaratan Sistem untuk Menginstal Kali Linux
Sebelum mulai menginstal Kali Linux, pastikan komputer Anda memiliki spesifikasi berikut:
- Processor: Kali Linux dapat berjalan pada sistem dengan processor 32-bit dan 64-bit. Disarankan menggunakan processor 64-bit untuk kinerja yang lebih baik.
- RAM: Kali Linux membutuhkan minimum RAM 2 GB untuk dapat berjalan dengan lancar. Namun, semakin banyak RAM yang Anda alokasikan, performa Kali Linux akan lebih optimal.
- Disk space: Instalasi Kali Linux menggunakan ruang penyimpanan 20 GB. Namun untuk penggunaan yang lebih luas, Anda disarankan menggunakan setidaknya 40 GB storage.
Apabila komputer Anda memenuhi spesifikasi minimum Kali Linux di atas, mari melangkah ke bagian selanjutnya!
Cara Install Kali Linux di Virtual Box
Pada bagian ini, Anda akan mempraktikkan cara menginstal Kali Linux di Virtual Box, yaitu software virtualisasi untuk menginstal dan menjalankan OS tambahan di dalam OS utama. Berikut langkah-langkah instalasi Kali Linux di Virtual Box:
- Unduh file .iso Kali Linux
- Download dan install Virtual Box
- Siapkan Virtual Machine untuk Kali Linux
- Mulai proses instalasi Kali Linux
- Atur partisi penyimpanan
- Install software tambahan
- Cek keberhasilan instalasi Kali Linux
1. Unduh File .iso Kali Linux
Langkah pertama dalam cara instal Kali Linux adalah mengunduh file installer sistem operasi ini dengan ekstensi .iso. Berikut cara download Kali Linux langkah demi langkah:
- Kunjungi halaman resmi Kali Linux.
- Pilih jenis installer sesuai spesifikasi komputer Anda. Sebagai contoh, kami memilih tipe 64-bit.
- Tentukan file image Kali Linux terbaru yang ingin Anda download. Di sini, kami memilih file .iso dengan label "Recommended".
- Klik ikon "Download" dan silakan tunggu proses download Kali Linux hingga selesai.
2. Download dan Install Virtual Box
Tahap berikutnya dalam cara instal Kali Linux di Virtual Box adalah mengunduh lalu memasang software Virtual Box. Untuk melakukannya, praktikkan langkah-langkah berikut:
- Download Virtual Box dari website resminya.
- Jika sudah, instal Virtual Box di komputer Anda. Ikuti setiap tahap instalasi yang muncul di layar.
- Selesai menginstal, silakan buka aplikasi Virtual Box tersebut.
3. Siapkan Virtual Machine untuk Kali Linux
Selanjutnya, Anda perlu mengonfigurasi Virtual Machine (VM). Di VM inilah Anda akan menginstal dan menjalankan sistem operasi Kali Linux. Cara membuat VM di Virtual Box adalah sebagai berikut:
- Klik tombol "New" pada toolbar bagian atas. Setelah itu, Anda akan melihat popup "Virtual machine name and operating system". Silakan isi nama, folder instalasi, dan file .iso yang telah diunduh. Jangan lupa pastikan file .iso sudah berada pada folder instalasi Kali Linux.
- Pada bagian "Hardware", alokasikan RAM dan CPU untuk virtual machine sesuai kebutuhan. Di sini, kami menggunakan RAM sebesar 2048 MB dan CPU 2 Core.
- Berikutnya, konfigurasikan "Virtual Hard disk". Kami memilih opsi default, yaitu "Create a Virtual Hard Disk Now". Untuk kapasitasnya, kami atur hingga mencapai 20 GB.
- Setelah itu, Virtual Box akan menampilkan "Summary" berisi detail konfigurasi yang baru saja Anda lakukan. Silakan klik "Finish" untuk kembali ke layar utama.
- Jika sudah, klik "Create". Kemudian Anda akan melihat Virtual Machine Kali Linux berhasil dibuat dan saat ini berada dalam posisi "Powered Off".
4. Mulai Proses Instalasi Kali Linux
Pada tahap ini, Anda dapat mulai menginstal Kali Linux melalui Virtual Box. Berikut langkah-langkahnya:
- Klik tombol "Start" pada toolbar. Setelah itu, Virtual Box akan memproses permintaan instalasi.
- Tombol "Start" akan berubah menjadi "Show". Silakan klik tombol tersebut untuk menuju "Kali Linux installer menu". Di sini, pilih "Graphical install" untuk memasang Kali Linux dengan tampilan GUI.
- Pada bagian "Select a language", silakan pilih "English". Jika sudah, klik tombol "Continue".
- Selanjutnya yaitu "Select your location". Di sini, pilih "Other > Asia > Indonesia" atau sesuaikan dengan lokasi Anda sekarang.
- Pada opsi "Configure the keyboard", silakan pilih "American English". Lalu seperti biasa, klik "Continue".
- Anda akan menjumpai bagian "Configure the network". Di sini, silakan isi kolom "Hostname". Setelah klik "Continue", Anda akan melihat opsi konfigurasi domain. Lewati saja bagian domain tersebut.
- Jika sudah, waktunya melakukan "Set up users and password". Isilah nama Anda pada kolom "Full name for the new user".
- Lanjutkan dengan menginput username untuk pengguna Kali Linux.
- Berikutnya, tuliskan password dan lakukan verifikasi kata sandi untuk username sebelumnya.
- Pada bagian "Configure the clock", pilihlah zona waktu sesuai lokasi Anda sekarang.
5. Atur Partisi Penyimpanan
Pada langkah ini, Anda dapat mengatur partisi penyimpanan sesuai konfigurasi di Virtual Machine dengan cara berikut:
- Pada bagian "Partition disk", silakan pilih opsi pertama yaitu "Guided – use entire disk".
- Berikutnya, pilih ruang penyimpanan yang akan dipartisi. Gunakan opsi disk yang muncul di layar.
- Pada bagian "Partition scheme", klik "All files in one partition" yang direkomendasikan untuk pengguna baru.
- Sistem akan otomatis membuat dua partisi, yaitu "primary" dan "logical". Silakan pilih opsi "Finish partitioning and write changes to disk".
- Akan muncul validasi partisi, silakan klik "Yes".
- Sistem akan memuat instalasi Kali Linux ke dalam storage yang dipartisi. Silakan tunggu prosesnya hingga selesai.
6. Install Software Tambahan
Tahap berikutnya adalah memasang beberapa paket software tambahan. Untuk melakukannya, ikuti panduan di bawah:
- Pilih jenis software yang ingin Anda install pada Kali Linux. Di sini, kami memilih opsi default seperti berikut:
- Silakan tunggu, proses instalasi software tambahan biasanya memakan waktu antara satu hingga beberapa jam.
- Jika sudah, waktunya menginstal GRUB bootloader untuk memudahkan booting sistem operasi Kali Linux. Silakan klik "Yes > Continue".
- Pilih "Device for boot loader installation" sesuai pilihan drive yang tersedia di layar.
- Anda akan melihat tampilan di bawah yang artinya Kali Linux berhasil diinstal. Silakan klik "Continue" untuk merestart Virtual Machine.
7. Cek Apakah Instalasi Kali Linux Berhasil
Cara instal Kali Linux sudah memasuki langkah yang terakhir. Setelah memuat ulang Virtual Machine, Anda akan melihat tampilan booting Kali Linux. Silakan login ke desktop dengan memasukkan username dan password yang telah Anda daftarkan pada langkah sebelumnya.
Jika sudah, beginilah tampilan desktop Kali Linux pada Virtual Box. Selamat bereksplorasi dengan distro Linux yang satu ini!
Cara Install Kali Linux Menggunakan Flashdisk
Selain lewat Virtual Box, Anda juga dapat menginstal Kali Linux sebagai sistem operasi utuh di komputer. Untuk melakukannya, persiapkan dulu sebuah flashdisk dengan kapasitas setidaknya 8 GB. Berikut cara install Kali Linux di Windows 10 menggunakan flashdisk:
- Download installer Kali Linux
- Unduh dan konfigurasi Rufus
- Boot komputer menggunakan flashdisk
- Mulai partisi Kali Linux (khusus dual boot)
- Mulai install Kali Linux
1. Download Installer Kali Linux
Tahap awal dalam cara install Kali Linux menggunakan flashdisk adalah mengunduh file installer Kali Linux. Di sini, ada dua opsi yang dapat Anda pilih:
- Jika ingin menginstal Kali Linux sekaligus menghapus sistem operasi sebelumnya (clean install), Anda dapat menggunakan file .iso yang sama dengan metode instalasi melalui Virtual Box.
- Jika ingin memasang Kali Linux tanpa menghapus sistem operasi yang ada (dual boot), akses halaman Live Boot Kali Linux lalu unduh file installer Kali Linux terbaru di sana.
2. Unduh dan Konfigurasi Rufus
Lanjutkan cara install Kali Linux di Windows 10 dengan mendownload dan mengonfigurasi Rufus, yaitu software yang memungkinkan Anda menginstall OS dengan media flashdisk. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menggunakan Rufus:
- Download Rufus dari website resminya. Jika sudah, silakan instal seperti aplikasi pada umumnya.
- Pasang flashdisk ke komputer Anda. Setelah itu, buka software Rufus yang telah terinstal.
- Pada tampilan yang muncul, pilih flashdisk Anda pada bagian "Device" dan file .iso dengan menekan tombol "SELECT".
- Kemudian, pilih "Partition scheme". Di sini, silakan pilih antara GPT (GUID Partition Table) atau MBR (Master Boot Record). Jika kurang yakin, silakan cari informasinya sesuai brand komputer Anda.
- Biarkan opsi lain sesuai defaultnya. Jika sudah, klik "START". Silakan tunggu prosesnya sampai selesai dalam beberapa menit.
3. Boot Komputer Menggunakan Flashdisk
Langkah berikutnya adalah menyalakan komputer (booting) menggunakan flashdisk. Mari ikuti cara berikut ini untuk melakukannya:
- Pastikan flashdisk dalam keadaan terpasang di komputer. Jika sudah, silakan matikan komputer Anda.
- Tunggu setidaknya 30 detik. Setelah itu, nyalakan komputer sambil menekan tombol "hot keys" berulang kali.
Catatan: Tombol hot keys berguna untuk mengarahkan Anda ke boot menu. Setiap merek memiliki hot keys yang berbeda. Kunjungi halaman ini atau tanyakan pada brand Anda letak hot keys tersebut.
- Anda akan masuk ke dalam boot menu. Di sini, gunakan tombol panah atas & bawah untuk memilih flashdisk sebagai media booting. Jika sudah, tekan tombol "Enter".
- Komputer akan restart. Setelah itu, Anda akan melihat tampilan instalasi Kali Linux. Apabila memilih clean install Kali Linux, silakan klik "Graphical Install".
4. Buat Partisi Kali Linux (Khusus Dual Boot)
Jika memilih menggunakan Kali Linux secara dual boot, Anda perlu melakukan partisi untuk distro Linux yang satu ini. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut:
- Pada tampilan Kali Installer, pilih opsi "Live (amd64)" sebagai boot menu.
- Sistem akan otomatis menampilkan desktop Kali Linux. Di sini, buka aplikasi "GParted" untuk membuat partisi.
- Pada aplikasi tersebut, silakan pilih partisi "/dev/sda2". Jika sudah, klik tombol "Resize/Move" untuk mengurangi kapasitasnya. Di sini, alokasikan setidaknya 20 GB untuk menginstal Kali Linux. Misalnya kapasitas awal Anda 60 GB, maka resize hingga mencapai kapasitas 40 GB.
- Jika sudah, klik tombol "Apply" untuk menerapkan perubahan.
- Setelah itu, silakan keluar dari GParted dan reboot komputer Anda.
5. Mulai Install Kali Linux
Cara install Kali Linux menggunakan flashdisk sudah sampai di langkah terakhir. Di bagian ini, Anda akan melakukan serangkaian proses instalasi, baik untuk clean install maupun dual boot. Langkah-langkahnya sendiri tak jauh beda dengan cara install Kali Linux di Virtual Box. Mulai dari memilih bahasa dan keyboard, membuat user baru, menentukan partisi, hingga menginstal software tambahan.
Namun khusus untuk instalasi dual boot, tepatnya pada tahap "Partition disk", pastikan Anda memilih metode "Guided – use the largest continuous free space", bukan "Guided -use entire disk".
Setelah proses instalasi selesai, Anda dapat booting dengan Kali Linux lalu masuk ke desktop OS yang satu ini.
Oh ya, bagi Anda yang memilih opsi dual boot, Anda akan menjumpai tampilan di bawah ketika menyalakan komputer. Di sini, Anda dapat memilih OS antara Windows atau Kali Linux setiap kali booting.
Anda Tertarik Menginstal Kali Linux di Komputer?
Selamat! Anda telah mengetahui cara install Kali Linux di komputer, baik melalui Virtual Box maupun instalasi langsung menggunakan flashdisk. Langkah-langkahnya relatif serupa, mulai dari mendownload Kali Linux, menyiapkan tool, membuat partisi, hingga menginstal Kali Linux.
Setelah instalasi berhasil, Anda pun dapat mengeksplorasi distro Linux ini lebih jauh, terutama untuk pengujian keamanan sistem. Kali Linux dikembangkan untuk tujuan peretasan etis, riset keamanan, dan forensik komputer, sehingga Anda dapat melakukan tugas-tugas keamanan secara mudah.
Apakah Anda tertarik mencoba tutorial instal Kali Linux? Bagikan pendapat Anda melalui kolom komentar, ya! Jika masih ada pertanyaan yang membingungkan, tak perlu ragu untuk mengajukannya. Jangan lupa juga untuk subscribe sobatcloud.com Blog, agar Anda tidak ketinggalan update terbaru dari kami.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Pertanyaan Umum (FAQ) seputar Cara Install Kali Linux
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar cara install Kali Linux:
1. Apa Kelebihan dan Kekurangan Kali Linux?
Kelebihan Kali Linux:
- Menyediakan berbagai alat keamanan untuk melakukan pengujian penetrasi.
- Dikembangkan khusus oleh para profesional di bidang keamanan dan penetrasi sistem.
- Didukung oleh komunitas pengguna yang luas dan responsif.
- Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi.
Kekurangan Kali Linux:
- Membutuhkan pemahaman dan keterampilan teknis untuk menggunakan tools keamanan.
- Lebih sulit dipelajari dibandingkan distro Linux pada umumnya.
- Kurang direkomendasikan bagi pengguna biasa tanpa kebutuhan pengujian keamanan.
2. Apakah Bisa Menginstal Kali Linux di Windows?
Ya, Anda dapat menginstal Kali Linux di Windows melalui Virtual Box maupun instalasi penuh menggunakan metode dual boot.
3. Berapa Ukuran File Instalasi Kali Linux?
Ukuran file installer Kali Linux berkisar antara 443 MB hingga 10 GB, dan dapat Anda unduh melalui website resmi Kali Linux.
4. Apa Langkah Pertama Setelah Menginstal Kali Linux?
Beberapa hal yang perlu dilakukan setelah install Kali Linux:
- Mempelajari perintah dasar Linux.
- Melakukan update dan upgrade repository Kali Linux.
- Mengganti password Linux secara berkala.
- Menghapus file dan folder di Linux yang tidak terpakai.