Brute Force: Pengertian dan Cara Ampuh Mencegahnya!

Pendahuluan

Dalam era digital yang semakin maju, keamanan dunia maya menjadi perhatian utama bagi individu dan organisasi. Salah satu ancaman yang terus menghantui adalah kejahatan dunia maya atau yang lebih dikenal dengan istilah cyber crime. Menurut data, serangan dunia maya terjadi setiap 24 menit, dengan berbagai metode yang digunakan oleh pelaku kejahatan, salah satunya adalah serangan brute force. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai serangan brute force, berbagai metode yang digunakan, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi situs web Anda dari ancaman ini.

Apa Itu Brute Force Attack?

Brute force attack adalah upaya yang dilakukan oleh hacker untuk mendapatkan akses ke dalam sebuah akun dengan cara menebak username dan password secara berulang-ulang hingga menemukan kombinasi yang tepat. Meskipun merupakan teknik lama dalam dunia cyber crime, serangan ini masih dianggap efektif dan sering digunakan hingga saat ini.

Pada dasarnya, brute force attack tidak hanya berfokus pada mendapatkan nama pengguna atau kata sandi. Tujuan utama dari serangan ini adalah untuk mengakses situs atau server yang menyimpan informasi dan aset penting lainnya. Begitu hacker berhasil masuk ke dalam sistem, mereka dapat mengendalikan situs web Anda dan mencuri data penting, yang tentunya akan merugikan Anda secara signifikan.

Metode Brute Force Attack

Dalam praktiknya, hacker menggunakan beberapa metode untuk melakukan brute force attack. Berikut adalah enam metode yang umum digunakan:

1. Metode Sederhana

Metode sederhana atau simple brute force adalah teknik paling dasar dalam serangan ini. Hacker hanya akan menebak-nebak password dari akun target yang sudah mereka identifikasi. Meskipun terdengar sepele, metode ini sering kali berhasil, terutama pada akun dengan password yang lemah dan sistem yang tidak memiliki batasan login. Dengan kombinasi manual atau otomatis, hacker dapat mencoba berbagai kombinasi username dan password sebanyak mungkin. Kesalahan umum dari pengguna adalah menggunakan password bawaan seperti "1234" atau "password", yang mudah ditebak oleh hacker.

BACA JUGA :  Apa Itu CMS? Yuk Kenali Lebih Dekat!

2. Metode Kamus

Metode kamus atau dictionary attack sedikit lebih canggih dibandingkan metode sederhana. Dalam metode ini, hacker telah menyiapkan sekumpulan password yang mungkin digunakan oleh target. Sebelum melakukan serangan, hacker biasanya melakukan riset untuk menyesuaikan dengan target yang akan mereka retas. Dengan menggunakan kombinasi kata kunci yang paling mungkin digunakan, hacker dapat lebih efisien dalam menjalankan aksinya.

3. Metode Reverse Brute Force

Reverse brute force adalah metode yang berkebalikan dari simple brute force. Dalam metode ini, hacker memulai dari sebuah password yang sudah mereka miliki, kemudian mencoba mencocokkannya dengan nama pengguna yang mungkin. Metode ini tidak bisa dianggap remeh, karena jika ada pengguna yang kebetulan menggunakan password yang sama (default), maka banyak akun yang bisa diretas sekaligus.

4. Metode Hybrid

Hybrid brute force attack adalah kombinasi dari metode sederhana dan kamus. Hacker tidak hanya menyiapkan gabungan username dan password, tetapi juga memanfaatkan angka atau huruf yang dianggap potensial. Misalnya, "password123". Dengan metode ini, hacker memiliki peluang lebih besar untuk berhasil menebak kombinasi yang tepat.

5. Metode Credential Stuffing

Dalam metode credential stuffing, hacker mencoba username dan password yang cocok pada satu akun untuk digunakan pada akun lainnya. Ide dari teknik ini adalah dengan kombinasi username dan password yang sama, hacker mencoba mendapatkan akses ke berbagai akun pada berbagai layanan. Dalam satu aksi pembobolan, banyak layanan atau platform yang dapat dikuasai.

6. Metode Rainbow Table

Rainbow table adalah metode brute force attack yang paling unik. Dalam metode ini, hacker tidak menebak password secara langsung, melainkan melakukan dekripsi proteksi hash — hasil enkripsi dari sebuah password. Metode ini memiliki peluang lebih besar untuk memberikan password yang akurat.

BACA JUGA :  Apa Itu Marketing Mix: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penerapannya

Cara Mencegah Serangan Brute Force

Setelah memahami apa itu brute force attack, penting untuk mengetahui cara mencegahnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk melindungi situs web Anda dari serangan ini:

1. Buat Kombinasi Password yang Rumit

Menggunakan password yang rumit dan unik adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencegah brute force attack. Jika Anda masih menggunakan password seperti "123456" atau tanggal lahir, segera ganti dengan kombinasi yang lebih kuat. Gabungkan huruf kapital, huruf kecil, simbol, dan angka yang tidak berurutan. Pastikan password Anda minimal terdiri dari 8 karakter.

2. Mengatur Limit Login

Mengatur limit login akan membatasi seberapa banyak percobaan login yang bisa dilakukan. Ini sangat membantu dalam menghindari serangan brute force, karena setelah beberapa percobaan, login akan terkunci untuk sementara waktu. Misalnya, jika Anda mengatur limit login 5 kali, maka setelah gagal login 5 kali, akun akan dikunci dan perlu waktu untuk mencoba kombinasi username dan password yang lain. Bagi pengguna WordPress, Anda bisa mengatur limit login dengan mudah menggunakan plugin keamanan seperti iThemes Security atau Wordfence Security.

3. Gunakan Captcha

Captcha (Completely Automated Public Test to Tell Computers and Humans Apart) adalah sistem yang membantu memastikan bahwa login dilakukan oleh pengguna yang berwenang, bukan oleh program komputer yang dirancang untuk membobol sistem. Dengan captcha yang aktif, Anda tidak hanya mengisi username dan password, tetapi juga captcha yang hanya bisa dipahami oleh visual manusia. Untuk menggunakan captcha, pengguna WordPress cukup memasang plugin seperti WP Captcha.

4. Manfaatkan Two Factor Authentication

Two Factor Authentication (2FA) adalah cara untuk mencegah brute force attack dengan menggunakan konfirmasi dari perangkat lain. Diperlukan otentikasi dua kali untuk bisa login, yaitu password dan kode khusus yang Anda terima melalui nomor telepon atau email. Dengan 2FA, Anda akan mendapatkan informasi adanya aktivitas login yang dilakukan, dan tanpa kode dari Anda, tak seorang pun bisa melanjutkan upaya login.

BACA JUGA :  Apa Itu Flowchart: Penerapan dan Manfaatnya di Berbagai Bidang

5. Mengganti URL Login WordPress

Mengganti URL login WordPress dari default /wp-admin ke URL yang berbeda dapat mempersulit hacker untuk menebak password. Anda hanya perlu menginstal dan mengaktifkan plugin seperti All in One WP Security & Firewall, lalu mengatur URL login baru yang Anda inginkan.

6. Menggunakan CloudFlare

CloudFlare adalah layanan keamanan yang melindungi situs web WordPress, termasuk dari brute force attack. Dengan CloudFlare, pengguna dapat mengatur batasan pada halaman login dan memeriksa integritas browser.

7. Memantau Log WordPress Anda

Memantau log aktivitas pengguna pada situs web Anda adalah langkah penting untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan. Anda bisa menggunakan plugin keamanan seperti WP Security Audit Log untuk memantau percobaan login yang mencurigakan, lengkap dengan alamat IP-nya.

Kesimpulan

Keamanan situs web harus selalu menjadi prioritas utama untuk mencegah serangan hacker. Meskipun brute force attack adalah ancaman yang berbahaya, serangan ini masih bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat. Mulai dari membuat password yang rumit, mengaktifkan two factor authentication, hingga memantau log server. Selain itu, pastikan perlindungan dari layanan web hosting Anda memadai, dan pertimbangkan untuk menggunakan perlindungan tambahan seperti imunify360 untuk meningkatkan keamanan situs web Anda. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat melindungi situs web Anda dari ancaman brute force attack dan menjaga integritas serta keamanan data Anda.

Leave a Comment