Pendahuluan
Sociopreneur adalah istilah yang menggabungkan dua kata: "sosial" dan "entrepreneur," yang merujuk pada individu yang berusaha menjalankan bisnis dengan tujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Tujuan utama dari sociopreneurship adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki kondisi lingkungan. Saat ini, berbagai contoh sociopreneur dan bisnis sosial telah muncul di Indonesia, seperti Kitabisa.com, Jagatera, dan WeCare.id, yang mungkin sudah Anda kenal.
Sociopreneurship memiliki misi dan visi kemanusiaan yang mulia, yang menjadikannya impian banyak orang. Artikel ini akan menjelaskan lebih jauh tentang pengertian sociopreneur, manfaatnya, unsur-unsur penting dalam berbisnis sosial, serta memberikan contoh-contoh dari tokoh dan bisnis sosial di Indonesia. Selain itu, kami juga akan berbagi tips penting untuk Anda yang tertarik menjadi seorang sociopreneur.
Apa Itu Sociopreneur?
Sociopreneur adalah individu yang membangun dan mengelola bisnis dengan tujuan utama untuk menyelesaikan berbagai isu sosial dan lingkungan. Konsep bisnis ini dikenal sebagai sociopreneurship, yang berasal dari penggabungan kata "social" dan "entrepreneurship." Berbeda dengan entrepreneur konvensional yang fokus pada keuntungan finansial, sociopreneur menitikberatkan usahanya pada dampak sosial yang positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Perbedaan Sociopreneur dan Entrepreneur
Perbedaan mendasar antara sociopreneur dan entrepreneur terletak pada tujuan utama dari usaha yang mereka jalankan. Sociopreneur memiliki tujuan untuk memberikan dampak sosial yang positif dan signifikan dalam masyarakat serta lingkungan. Sementara itu, entrepreneur umumnya lebih fokus pada menghasilkan keuntungan finansial untuk kesejahteraan pribadi. Meskipun demikian, menjadi seorang sociopreneur juga memiliki banyak manfaat yang tidak terbatas hanya pada aspek sosial.
Manfaat Menjadi Sociopreneur
Manfaat dari menjadi seorang sociopreneur sangatlah beragam. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Berwirausaha Sambil Beramal: Manfaat utama menjadi sociopreneur adalah Anda dapat berwirausaha sambil beramal. Artinya, selain mencari keuntungan untuk kelangsungan bisnis, Anda juga berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan.
- Menghasilkan Inovasi yang Bermanfaat: Sociopreneur berfokus pada menciptakan inovasi berupa produk atau jasa yang dapat membantu masyarakat dan lingkungan. Inovasi ini dapat berupa jasa penjemputan sampah anorganik, pengolahan barang tidak terpakai, serta pembentukan bank sampah.
- Menyelesaikan Permasalahan Sosial di Masyarakat: Dengan inovasi yang dihasilkan, seorang sociopreneur berperan penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di masyarakat, membantu masyarakat untuk mengatasi masalah mereka lebih cepat dan efektif.
Unsur Sociopreneur dalam Berbisnis Sosial
Untuk menjadi seorang sociopreneur yang sukses, terdapat beberapa karakteristik atau unsur yang perlu dimiliki, antara lain:
- Memiliki Jiwa Sosial: Sociopreneur harus memiliki jiwa sosial yang tinggi, yaitu kepedulian yang kuat terhadap isu sosial dan lingkungan. Permasalahan-permasalahan ini nantinya akan menjadi fokus utama yang ingin diatasi.
- Fokus pada Misi Sosial: Tujuan utama seorang sociopreneur adalah mengatasi permasalahan sosial atau lingkungan dalam masyarakat. Biasanya, sociopreneurship fokus pada satu bidang tertentu.
- Inovatif: Seorang sociopreneur harus mampu menciptakan solusi inovatif yang dapat menyelesaikan isu sosial dan lingkungan dengan efektif dan efisien.
- Memiliki Skala Dampak yang Luas: Karena fokus dari sociopreneur adalah visi dan misi sosial, maka skala dampak yang ditargetkan pun harus luas, menjangkau lebih banyak orang atau daerah yang membutuhkan.
- Terbuka Terhadap Feedback: Sociopreneur harus terbuka terhadap feedback dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan stakeholder lainnya, untuk memperbaiki dan meningkatkan proses bisnis yang dijalankan.
Tokoh Sociopreneur di Indonesia
Di Indonesia, terdapat beberapa tokoh sociopreneur yang telah memberikan dampak sosial besar bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Masril Koto: Masril Koto adalah pendiri Bank Tani bernama Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKMA) Prima Tani. Lembaga ini memberikan pinjaman bagi para petani yang ingin menambahkan modal usaha namun kesulitan mendapatkan pinjaman. Hingga saat ini, Masril telah mendirikan sekitar 580 LKMA atau bank tani di wilayah Sumatera Barat.
- Dea Valencia: Dea Valencia merupakan pendiri Batik Kultur, yang memberdayakan puluhan penyandang disabilitas sebagai karyawannya. Ini adalah bagian dari visi dan misi sosialnya untuk memberdayakan masyarakat sekitar, terutama penyandang disabilitas.
- M. Alfatih Timur (Timmy): Timmy adalah salah satu pendiri platform penggalangan dana online Kitabisa.com, yang memudahkan masyarakat untuk menggalang dana secara mudah, terpercaya, dan transparan.
Contoh Social Entrepreneur di Indonesia
Selain tokoh-tokoh di atas, berikut adalah beberapa contoh bisnis sosial di Indonesia:
- Kitabisa.com: Didirikan oleh M. Alfatih Timur, Kitabisa.com adalah platform crowdfunding yang memungkinkan siapa saja untuk membuka kampanye penggalangan dana untuk berbagai kebutuhan, seperti pendidikan, pengobatan, dan bantuan bencana.
- Jagatera: Merupakan bisnis sosial di bidang jasa penjemputan sampah anorganik dan barang tidak terpakai, yang bertujuan untuk mengelola sampah secara bijak dan mendukung kegiatan sosial.
- Sukkha Citta: Sukkha Citta adalah perusahaan social enterprise yang menyediakan produk kerajinan dan fashion dari perajin desa, yang telah meningkatkan pendapatan para perajin hingga 60%.
- Du Anyam: Bisnis sosial ini fokus pada kerajinan anyaman dari purun, yang bertujuan untuk menghidupkan tradisi menganyam di kalangan perempuan dan menghasilkan kerajinan ramah lingkungan.
Tips Menjadi Sociopreneur
Jika Anda tertarik untuk menjadi sociopreneur, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Pilih dan Pahami Isu Sosial: Sociopreneur harus peka dan memahami isu sosial tertentu. Penting untuk memahami permasalahan sosial yang ingin diatasi.
- Tentukan Target Pasar: Tentukan target pasar yang ingin Anda bidik, yaitu pihak yang terlibat secara langsung dalam isu sosial yang diangkat.
- Ciptakan Produk atau Jasa: Sociopreneur harus mampu menciptakan produk atau jasa yang dapat menyelesaikan masalah dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
- Pikirkan Model Bisnis: Pilih model bisnis yang tepat untuk mengarahkan masa depan bisnis dan skala dampak yang ingin Anda capai.
- Fokus Memikirkan Dampak ke Masyarakat: Sociopreneur harus memikirkan cara agar bisnis yang dijalankan berdampak positif ke masyarakat atau lingkungan.
Kesimpulan
Sociopreneurship adalah konsep bisnis yang fokus pada isu sosial dan lingkungan, dengan dampak yang diharapkan berskala luas. Jika Anda memiliki mimpi untuk menjadi sociopreneur, asah jiwa social enterprise Anda, dan pastikan bisnis Anda dikenal oleh banyak orang dan berdampak luas. Salah satu cara mudah untuk memulainya adalah dengan membuat website, yang dapat membantu Anda memperkenalkan bisnis dan aktivitas sosial Anda dengan lebih transparan. Jika tertarik, Anda bisa memulai dengan WordPress Hosting yang mudah dan terpercaya.